KATA PENGANTAR
       Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas tuntunan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Konsep dan Ruang Lingkup Administrasi Pembangunan Kesehatan” demi memenuhi tugas Administrasi Pembangunan Kesehatan.
       Makalah ini berisi tentang pengertian administrasi pembangunan kesehatan, perlunya mempelajari ilmu administrasi pembangunan, tujuan administrasi pembangunan, fungsi administrasi, dasar dari adminsistrasi pembangunan, manfaat administrasi pembangunan, manfaat praktis dalam mempelajari ilmu administrasi pembangunan, fungsi administrasi pembangunan. ciri dari administrasi pembangunan, ruang lingkup administrasi pembangunan serta kebijakan pembangunan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan dalam memperhatikan kebijakan umum..
       Makalah ini kami tahu masih  jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan untuk kesempurnaan makalah ini.
       Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu menyertai segala usaha kita.

Manado, 05 September 2017
    Penulis

Kelompok 3



BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Administrasi merupakan tata penyelenggaraan terhadap komunikasi, dalam administrasi terdapat proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukansebelumnya.
       Administrasi pembangunan berkembang karena adanya kebutuhan di negara-negara yang sedang membangun untuk mengembangkan lembaga-lembaga dan pranata-pranata sosial, politik dan ekonominya, agar pembangunan dapat berhasil. Oleh karena itu, pada dasarnya administrasi pembangunan adalah bidang studi yang mempelajari sistem administrasi negara di negara yang sedang membangun serta upaya untuk meningkatkan kemampuannya. Dari sudut praktik, administrasi pembangunan merangkum dua kegiatan besar dalam satu pengertian, yakni administrasi dan pembangunan.
       Administrasi Pembangunan merupakan hal yang sangat penting dalam bidang kesehatan yakni sebagai aktifitas kerja yang diarahkan untuk perubahan menuju pola-pola masyarakat yang lebih baik dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
                                                                                                  
1.2. Rumusan Masalah
1.   Apa itu administrasi pembangunan kesehatan ?
2.   Apakah perlu mempelajari ilmu administrasi pembangunan ?
3.   Apa tujuan dari administrasi pembangunan ?
4.   Apa fungsi dari administrasi ?
5.   Apakah dasar dari adminsistrasi pembangunan ?
6.   Apa manfaat dari administrasi pembangunan ?
7.   Apa manfaat praktis dalam mempelajari ilmu administrasi pembangunan ?
8.   Apa sajakah fungsi dari administrasi pembangunan ?
9.   Bagaimana ciri dari administrasi pembangunan ?
10.  Apa sajakah ruang lingkup administrasi pembangunan ?
11.  Apa saja kebijakan pembangunan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan dalam memperhatikan kebijakan umum ?

1.3. Tujuan Penulisan
1.   Untuk mengetahui pengertian dari administrasi pembangunan kesehatan.
2.   Untuk mencari tahu betapa perlunya mempelajari ilmu administrasi pembangunan.
3.   Untuk mengetahui tujuan dari administrasi pembangunan.
4.   Untuk mencari tahu fungsi dari administrasi.
5.   Untuk mencari tahu dasar dari adminsistrasi pembangunan.
6.   Untuk mengetahui manfaat dari administrasi pembangunan.
7.   Untuk mengetahui manfaat praktis dalam mempelajari ilmu administrasi pembangunan.
8.   Untuk mencari tahu fungsi dari administrasi pembangunan.
9.   Untuk mengetahui ciri dari administrasi pembangunan.
10.  Untuk mengetahui ruang lingkup administrasi pembangunan.
11.  Untuk mengetahui kebijakan pembangunan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan dalam memperhatikan kebijakan umum.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Administrasi Pembangunan Kesehatan
Berbicara mengenai Administrasi pembangunan keehatan, sebaiknya di dahului dengan pemahaman tentang apa itu konsep administrasi pembangunan kesehatan. Bila di uraikan lebih rinci, kalimat administrasi pembangunan kesehatan sesungguhnya merupakan sebuah konsep yang terdiri atas :
1.      Administrasi
2.      Pembangunan
3.      Kesehatan
       Kata administrasi berasal dari bahasa latin. Dari kata (ad = pada, ministrare = melayani). Bila jika di tinjau dari asal kata, maka administrasi berarti memberikan pelayanan kepada. Beberapa Pakar membedakan administrasi dalam dua pengertiannya yaitu:
1.      Administrasi dalam arti sempit, yaitu kegiatan organisasi/lembaga yang meliputi kegiatan, surat menyurat, catat-mencatat dan ketatausahaan.
2.      Administrasi dalam arti luas, yaitu suatu aktifitas kerja yang di lakukuan kelompok orang yang saling berhubungan/komunikasi menurut fungsi tertentu dengan memanfaatkan seluruh sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Intinya administrasi melingkupi seluruh kegiatan, dari pengaturan hingga pengurusan sekelompok orang yang memiliki diferensiasi pekerjaan untuk mencapai suatu tujuan bersama. Administrasi dapat berjalan dengan dua atau banyak orang terlibat di dalamnya.
Administrasi pembangunan memiliki dua sisi yaitu :
1. Pembangunan administrasi  (penyempurnaan administrasi)
2. Administrasi pembangunan (administrasi bagi pembangunan)
Dalam telaahan administrasi pembangunan dibedakan adanya dua pengertian, yaitu administrasi bagi pembangunan dan pembangunan administrasi. Administrasi bagi pembangunan, dalam konteks ini digunakan pendekatan manajemen. Maka dapat dikatakan bahwa masalah administrasi bagi pembangunan adalah masalah manajemen pembangunan. Sedangkan untuk menerangkan pembangunan administrasi akan digunakan pendekatan organisasi.
Wujud administrasi (Waldo) :
1. Manajemen : dinamis, menunjukan gerakan / proses (administrasi pembangunan)
2. Organisasi: statis, mengikuti pola tertentu (pembangunan administrasi)
Pengertian pembangunan beberapa pakar di antaranya mengatakan: Inayatullah (1976), mendefinisikan pembangunan sebagai perubahan menuju pola-pola masyarakat yang lebih baik dengan nilai-nilai kemanusiaan yang memungkinkan suatu masyarakat mempunyai kontrol yang lebih besar terhadap lingkungan dan tujuan politiknya, juga memungkinkan warganya memperoleh kontrol yang lebih terhadap diri mereka sendiri. Siagian (1994) memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai “suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation bullding)” Deddy T. Tikson (2005) bahwa pembangunan nasional dapat pula di artikan sebagai transformasi ekonomi, sosial, dan budayasecara sengaja melalui kebijakan dan strategi menuju arah yang di inginkan.
       Pengertian kesehatan diantaranya seperti yang di sampaikan organisasi kesehatan dunia (WHO) tahun 1948 yang menyebutkan bahwa kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesehateraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan”. Pada tahun 1986, WHO, dalam piagam ottawa untuk promosi kesehatan, mengatakan bahwa pengertin kesehatan adalah “sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup kesehatan adalah konsep positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan fisik. Sedangkan menurut UU nomor 23 tahun 1992 pengertian kesehatan adalah : keadaan sejahtera dari badani, jiwa sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
       Dari penjelasan konsep administrasi, pembangunan dan kesehatan seperti di uraikan di atas, maka dapat di simpulkan bahwa pengertian administrasi pembangunan kesehatan adalah proses penyelenggaraan pembangunan kesehatan nasional yang di lakukan melalui penetapan tujuan penyusunan: oragnisasi, jenis pekerjaan sumber daya, pembagian kerja proses produksi, pengawasan pengendalian dan evaluasi tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya sadar yang di lakukan oleh suatu masyarakat, bangsa dan negara untuk merumuskan, memperbaiki, memelihara dan meningkatkan tata kehidupan administrasi kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan yang bermutu dan berkesinambungan menuju terciptanya derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
       Disini menujukkan pada dasarnya bahwa pembangunan kesehatan tidak hanya menjadi tanggung jawab negara tetapi perlu juga perannya masyarakat, swasta sebagai suatu kesatuan yang seimbang dan keselarasan di dalamnya. Dengan demikian kiranya jelas bahwa suatu bangsa yang sedang membangun tidak mungkin dan tidak boleh melakukan tindakan-tindakan yang tidak boleh bahwa bangsa itu melakukan tindakan acuh tak acuh terhadap pembangunan. Menyerahkan kegiatan pembangunan itu hanya kepada pemerintah adalah suatu hal yang perluh di cegah. Pada hakikatnya partisipasi seluruh masyarakat termasuk swasta merupakan salah satu tugas kewajiban setiap anggota masyarakat dan swasta.

2.2. Perlunya Mempelajari Ilmu Administrasi Pembangunan
Ilmu administrasi pembangunan keberadaannya mulai lahir setelah berakhirnya perang dunia kedua, di dorong oleh hasrat Negara maju ingin membantu negara-negara miskin dan kalah perang agar bangkit dari keterpurukan dan kerusakan akibat perang tersebut. Negara-negara pendonor mulai menawarkan jasa dan dana untuk bekerjasama untuk menyusun segala sektor pembangunan termasuk sektor kesehatan. Dalam penyelenggaraan pembangunan tersebut terdapat beberapa faktor yang berperan dalam keberhasilan pembangunan. Seperti yang telah di sampaikan oleh Suminta ada beberapa faktor yang mempengaruhi Administrasi Pembangunan di tiap-tiap negara :
1. Faktor Politik
Faktor politik mempunyai hubungan yang erat dengan stabilitas bidang politik. Dan stabilitas bidang politik merupakan pra kondisi yang perlu di ciptakan sebelum pembangunan itu di laksanakan.
2. Faktor ekonomi
Faktor ekonomi adalah merupakan salah satu sisi pembangunan dan yang mempunyai pengaruh yang paling tampak pada aspek-aspek yang lain. Umumnya di negara berkembang menempatkan pembangunan sebagai prioritas yang pertama dan yang utama.
3. Faktor sosial budaya
Faktor ini di dalamnya dapat seperti basic sosial cultral. Motivasi dan kepedulian terhadap perubahan, gaya hidup, cara berpikir, pandangan hidup dan lain sebagainya yang berhubungan dengan masalah sosial.
4. Faktor perkembangan IPTEK dan Lingkungan Fisik
Proses pembangunan di perlukan ilmu pengetahuan dan teknologi, sumber daya manusia. Pelaksanaan pembangunan/ rumusan kebijaksanaan, sumber alam (resources development) pemanfaatan dan pemeliharaan lingkungan hidup/ fisik dan kesempatan kerja/lapangan kerja. Di Indonesia sendiri memiliki kreatifitas yang tinggi untuk melaksanakan pembangunan, namun tidak di dukung oleh teknologi yang mutakhir.
5. Faktor institusional atau kelembagaan
Perhatian administrasi pembangunan terhadap aspek institusional ini adalah dalam bentuk pembinaan institusi-institusi untuk dapat lebih mendukung proses pembangunan.
Beberapa hal perlunya mempelajari ilmu administrasi pembangunan kesehatan:
1. Cotinyuitas kesehatan yang terjadi di suatu negara merupakan hal mutlak untuk di kerjakan negara guna memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat. Pemabngunan tersebut tidak hanya di lakukan pada masa lampau, masa kini tetapi juga di masa datang di tunjukan bagi keberlanjutan pembangunan. Olehnya itu ilmu administrasi pembangunan perlu di pelajari secara baik, dan di manfaatkan dalam pembangunan administrasi.
2. Administrasi pembangunan merupakan keharusan untuk di kerjakan
Kebutuhan dan keinginan pelayan kesehatan selalu di berikan kepada masyarakat, olehnya itu ilmu administrasi pembangunan harus di persiapkan secara baik agar bisa memberikan pelayanan secara bermutu.
3. Sebagai tools pelakanaan administrasi pembangunan
Pencapaian tujuan pembangunan kesehatan perlu di dukung oleh kemampuan sumberdaya tidak hanya SDM, keuangan, sarana dan fasilitas tetapi juga kemampuan pengetahuan dan keterampilan penyelenggaraan administrasi, olehnya itu pendidikan administrasi menjadi kewajiban untuk di pelajari.
4. Memudahkan penyelenggaraan administrasi
Penyelenggaran kesehatan bukan merupakan hal mudah, tetapi banyak kompleksifitas pekerjaan di dalamnya. Dengan mempelajari ilmu administrasi pembangunan akan membantu pelaku administrasi agar lebih mudah dalam bekerja termasuk penyelesaian masalah pekerjaan yang di hadapi.
       Tercapainya pembangunan di suatu negara bukan hanya tanggung jawab administrator pembangunan, namun ini merupakan kinerja bersama semua elemen masyarakat dan pemerintah. Karna makna luas dari negara itu sendiri merupakan hubungan antara pemerintah dan masyrakatnya. Namun biasnya  (seperti yang terajadi di Indonesia) ketidakharmonisan antara pemerintah dan rakyat menjadi proses pembangunan menjadi terhambat. Bisa saja ini di karenakan masalah egosentrisme etnis, dan masalah-masalah kepentingan dari kedua bela pihak. Keterhambatan proses pembangunan juga dapat terjadi akibat keterbatasan pengadaan faktor pendukung fisik seperti peralatan, perlengkapan, teknologi dan sumber daya yang tidak memadai.



2.3. Tujuan Administrasi Pembangunan
Menurut penulis, tujuan administrasi pembangunnan kesehatan adalah:
1. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan masyarakat
Penyelenggaran administrasi pembangunan kesehatan di lakukan untuk menciptakan pelayanan kesehatan yang bermut, terjangkau dan dapat memenuhi kebutuhan dan permintaan masyarakat. Seiring dengan kemajuan ilmu teknologi dan demografi, pelayan kesehatan di tuntut untuk mengembangkan diri, memberikan pelayanan terbaik serta meningkatkan kepuasan pelanggan.
2. Pembangunan kesehatan bermutu
Penyelenggaran pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif terus di dorong kearah yang bermutu untuk menjamin kelangsungan pelayanan menuju pelayanan prima dan berstandar internasional.
3. Arah pencapaian tujuan
Penyelenggaraan administrasi pembangunan kesehatan di galakan untuk mencapai suatu tujuan pembangunan yaitu terciptanya peningkatan derajat kesehatan masyarakat kearah yang lebih maju, berdaya saing, terjangkau dan berkeadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.
4. Kelangsungan pembangunan
Penyelenggaraan administrasi pembangunan kesehatan terus di kerjakan sampai ke masa depan, mengingat tanggung jawab kesehatan mengikuti perkembangan zaman dari waktu ke waktu, tidak hanya memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan saat ini.
Menurut penulis tugas administrasi pembangunan kesehatan adalah:
1. Perumusan tujuan
Cita-cita pembangunan kesehatan indonesia adalah peningkatan kesadaran, kemampuan masyarakat untuk mencapai pelayanan kesehatan yang bermutu, dan terjangkau di seluruh wilayah indonesia sehingga tercipta derajat kesehatan yang optimal.


2. Penyusunan organisasi
Penyelenggaraan administrasi pembangunan kesehatan memerlukan organisasi sebagai wadah pelayanan kesehatan.organisasi akan menentukan struktur pekerjaan, jabatan, fungsi, tugas pokok, kebijakan termasuk perangkat lainnya untuk mendukung kelangsungan pembangunan kesehatan.
3. Perumusan program kerja
Setelah organisasi terbentuk, maka langkah selanjutnya adalah penyusunan kegiatan pembangunan kesehatan untuk jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Penyusunan program di dahului dengan analisa kebutuhan dan permintaan pelayan kesehatan. Penyusunan program kerja di sesuaikan dengan kemampuan sumber daya yang di miliki.
4. Perumusan sumber daya
Sumber daya kesehatan di antaranya: tenaga kesehatan, pembiayaan logistik, bangunan tanah dan lain sebagainya. Penyusunan sumber daya di lakukan untuk menjadi input bagi proses produksi atau pelayanan kesehatan. Dalam pemilihan atau pemanfaatan sumber daya kesehatan, mengutamakan prinsip efektifitas dan efisiensi.
5. Pemabagian kerja
Agar program kerja berjalan dengan maksimal maka fungsi pembagian kerja sangat menentukan. Dalam pembagian kerja, memperhatikan aspek kemampuan tenaga kesehatan, baik pendidikan, pengetetahuan, keterampilan, penyesuaian volume pekerjaan dan beba kerja pekerja.
6. Pelayanan kesehatan
Penyelengaraan administrasi adalah memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pelayanan kesehatan yang di berikan meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
7. Pencapaian output
Pelayanan yang di kerjakan di arahkan mencapai tujuan pelayanan yaitu: terpenuhinya kebutuhan dan perencanaan permintaan masyrakat akan pelayanan kesehatan bermutu adil dan terjangkau.
8. Peningkatan dampak positif kesehatan
Tujuan akhir yang di harapkan dari pelayanan kesehatan adalah terciptanya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Tujuan utama admnistrasi negara ialah pada dasarnya merencanakan dan merumuskan kebijaksanaan politik, kemudian melaksanakannya dan menyelenggarakannya. Administrasi negara mempunyai peranan yang besar dalam proses penetapan/ penentuan kebijakan politik.
       Tujuan pokok pembangunan adalah memperluas pilihan-pilihan manusia (UI Haq, 1995). Pengertian ini mempunyai dua sisi. Pertama, pembentukan kemampuan/ kapabilitas manusia, seperti tercermin dalam kesehatan, pengetahuan dan keahlian yang meningkat. Kedua, penggunan kemampuan yang di miliki untuk bekerja, untuk menikmati kehidupan,atau untuk aktif dalam kegiatan kebudayaan, sosial dan politik.paradigma pembangunan yang di sebut sebagai sebuah konsep yang holistik ini mempunyai 4 unsur penting yaitu :
1.   Peningkatan produktifitas
2.   Pemerataan kesemapatan
3.   Kesinambungan pembangunan
4.   Pemberdayaan manusia

2.4. Fungsi Administrasi
Tiga fungsi dasar administrasi negara adalah sebagai berikut :
1.      Formulasi/ perumusan kebijakan
a.    kebijakan tergantung dari analisa yang baik atas keadaan–keadaan nyata yang ada.
b.   kebijaksanaan juga harus meliputi usaha untuk memproyektir kenyataan-kenyataan sekarang dalam keadaan-keadaan nanti/masa depan, dengan cara melakukan perkiraan (fore cast) dari perkembangan yang mungkin terjadi.
c.    supaya program strategis dan taktik-taktik kegiatan yang berdasar kedua di atas dapat di susun.
d.   rangkaian terakhir adalah pengambilan keputusan(decision making)
2.  Pengaturan/pengendalian administrasi
Struktur organisasi, keuangan kepegawaian dan lain-lain.
3.  Penggunaan dinamika administrasi
Kegiatan-kegiatan lain yang perlu di laksanakan tidak saja bagi realisai tujuan, kebijaksanaan yang telah di rumuskan,tetapi juga pengendalian atau pengawasan dari pada unsur administrasi.
Unsur-unsur dinamika administrasi (the dynamics administration) ini meliputi :
a. impinan
b. koordinasi
c. pengawasan
d. komunikasi
Menurut penulis, fungsi administrasi pembangunan kesehatan :
1. Perencanaan pembangunan kesehatan
2. Pengorganisasian pekerja
3. Perangkuman sumber daya kesehatan
4. Penganggaran kesehatan
5. Perumusan kebijakan kesehatan
6. Pengambilan keputusn
7. Pelaksanaan pembangunan kesehatan
8. Koordinasi pembangunan kesehatan
9. Pengawasan pembangunan kesehatan
10. Evaluasi program kesehatan
11. Revisi program kesehatan.

2.5. Dasar Adminsistrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan timbul karena adanya tuntutan dan kebutuhan bagi negara-negara yang sedang berkembang, yang berusaha mengatasi masalah-masalah keterbelakangan, kemiskinan, kebodohan, dan sebagainya. Hal ini disebabkan oleh prinsip-prrinsip dan teori-teori dari Administrasi Negara yang Tradisonal, yang dikembangkan di negara-negara Barat, terutama di negara Amerika Serikat dirasakan tidak sesuai lagi negara-negara yang sedang berkembang. Oleh karena itu Administrasi Pembangunan adalah Administrasi Negara yang berorientasi terhadap pembangunan. Di samping itu Administrasi Pembangunan juga masih mendasarkan diri atas prinsip-prinsip dan analisis Administrasi Negara. Beberapa pendapat dan definisi Administrasi Pembangunan telah dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai bahan perbandingan dan untuk memperluas wawasan.
       Pada awal pemikiran tentang pembangunan sering ditemukan adanya pemikiran yang mengidentikan pembangunan dengan modernisasi dan industrialisasi, bahkan pembangunan dengan westernisasi. Seluruh pemikiran tersebut didasarkan pada aspek perubahan, dimana pembangunan, perkembangan, dan modernisasi serta industrialisasi, secara keseluruhan mengandung unsur perubahan. Namun begitu, keempat hal tersebut mempunyai perbedaan yang cukup prisipil, karena masing-masing mempunyai latar belakang, azas dan hakikat yang berbeda serta prinsip kontinuitas yang berbeda pula, meskipun semuanya merupakan bentuk yang merefleksikan perubahan (Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005).
       Pembangunan sering dikaitkan dengan modernisasi dan industrialisasi. Seperti dikatakan Gouled (1977), ketiga-tiganya menyangkut proses perubahan. Pembangunan adalah salah satu bentuk perubahan social, modernisasi adalah suatu bentuk khusus (special case) dari pembangunan, dan industrialisasi adalah salah satu segi (a single facet) dari pembangunan. Dari pengertian ini, dapat disimpulkan bahwa pembangunan lebih luas sifatnya dari pada modernisasi, dan modernisasi lebih luas dari pada industrialisasi.
       Seperti dikatakan Rutow (1967), modernisasi adalah proses yang mencakup perubahan-perubahan yang spesifik, termasuk industrialisasi, yang menunjukkan penguasaan yang lebih luas atas alam melalui kerjasama yang lebih erat antar manusia. Black, et al. (1975), melukiskan modernisasi sebagi proses dimana terjadi transformasi masyarakat sebagai dampak revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi. Proses transformasi dari masyarakat agaris ke masyarakat industri adalah salah satu indikasi dari proses industrialisasi.
       Bila dilakukan kajian lebih lanjut akan terlihat beberapa ide pokok yang sangat penting diperhatikan apabila seseorang berbicara tentang pembangunan.
Pertama, bahwa pembangunan merupakan suatu proses-proses berarti suatu kegiatan yang terus-menerus dilaksanakan meskipun sudah barang tentu bahwa proses itu dapat dibagi dan biasa memang dibagi menjadi tahap-tahap tertentu yang berdiri sendiri (independent phase of a process). Pentahapan dapat dibuat berdasarkan jangka waktu, biaya, atau hasil tertentu yang diharapkan akan diperoleh.
Kedua, bahwa pembangunan merupakan usaha yang secara sadar dilaksanakan. Jika ada kegiatan yang kelihatannya nampak seperti pembangunan, akan tetapi sebenarnya tidak dilaksanakan secara sadar dan timbul hanya secara insidentil di masyarakat, tidaklah dapat digolongkan kepada kategori pembangunan.
Ketiga, bahwa pembangunan dilakukan secara berencana dan perencanaan itu berorientasi kepada pertumbuhan dan perubahan.
Keempat, bahwa pembangunan mengarah kepada modernitas. Modernitas disini diartikan sebagai cara hidup yang baru dan lebih baik dari pada sebelumnya serta kemampuan untuk lebih menguasai alam lingkungan dalam rangka usaha peningkatan kemampuan swasembada dan mengurangi ketergantungan pada pihak lain. Memang salah satu ciri dari masyarakat yang telah mencapai tingkat modernitas yang tinggi ialah bahwa masyarakat itu makin dapat melepaskan diri dari tekanan dan kekangan alam dan bahkan menguasai alam sekelilingnya.
Kelima, bahwa modernitas yang dicapai melalui pembangunan itu bersifat multidemensionil. Artinya bahwa modernitas itu mencakup seluruh aspek kehidupan bangsa dan Negara, terutama aspek kesehatan, politik, ekonomi,  social budaya, pertahanan dan keamanan nasional dan administrasi.
Keenam, bahwa kesemua hal yang telah sisebutkan dimuka ditunjukkan kepada usaha membina bangsa (national-building) yang terus menerus harus dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan bangsa dan Negara yang telah ditentukan sebelumnya.
Menurut penullis, dasar administrasi pembangunan kesehatan adalah :
1.      Adanya kebutuhan dan keinginan yang akan dipenuhi masa depan
2.      Untuk mengatasi ketertinggalan yang terjadi
3.      Pembangunan mengarah pada kemajuan dan globalisasi
4.      Pembangunan menuju kesejahtraan
5.      Tercapainya akselerasi pembangunan kesehatan

2.6. Manfaat Administrasi Pembangunan
Menurut penulis, manfaat administrasi pembangunan kesehatan adalah:
1.      Menentukan arah pembangunan kesehatan
2.      Sebagai kerangka kerja pembangunan kesehatan
3.      Membangun sistem administrasi yang bermutu
4.      Strategi pembangunan masa depan kesehatan

2.7. Manfaat Praktis Mempelajari Ilmu Administrasi Pembangunan
Pada hakikatnya ilmu administrasi tumbuh dan berkembang dalam pemikiran manusia, selain sebagai ilmu administrasi juga sebagai suatu profesi atau pekerjaan yang harus diselesaikan secara tuntas dan memuaskan. Proses administrasi dimaknai sebagai pola pemikiran dan rangkaian kegiatan untuk pencapaian suatu hasil tertentu dengan professional sesuai tuntutan kegiatan yang dilakukan. Administrasi berfungsi untuk menemukan pembagian kerja dalam berbagai macam-macam karakteristik manusia yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
       Dalam suatu administrasi dijumpai sistem administrasi, dimana sistem secara garis besar terdiri atas sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terbentuk karena alam. Sebagai missal sistem tata surya, sistem cuaca dll. Sedangkan sistem buatan manusia (man made system) adalah sistem yang terbentuk karena hasil pemikiran atau perbuatan manusia. Sebagai missal sistem social, sistem politik, sistem ekonomi, sistem kepegawaian, sistem hukum, sistem kerja, sistem pemerintahan dll. Pada dasarnya sistem administrasi lahir dan hasil pemikiran dari manusia.
       Fenomena dan nomena administrasi terhadap pertumbuhan atau perubahan suatu organisasi dapat diamati pada pola dinamisasi social yang tumbuh dan nemena masyarakat administrasi seperti solidaritas, kepemimpinan, mata pencarian, kepedulian, keadilan, demikian pula sebaliknya. Adapun masalahh-masalah administrasi yang dihadapi dalam rangka pelaksanaan pembangunan dan pekembangan organisasi merupakan tugas kunci dari manajemen. Administrasi merupakan sasaran pemikiran manusia untuk menggerakkan berbagai aktivitas dengan menggunakan sumber-sumber (resources) kekuatan dalam organisasi. Dalam suatu administrasi juga dijumpai penyakit administrasi dimana hal inilah yang paling ditakutkan dan berbahaya dalam kehidupan organisasi dan menghalalkan segala cara untuk mencapai suatu kekuasaan.
       Dalam perkembangan dann pertumbuhan masyarakat maupun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang administrasi sangatlah mempengaruhi juga warna dan corak dari perkembangan manajemen pada masa datang. Manusia adalah makhluk yang mempunyai martabat, perasaan, cita-cita, keinginan, tempramen dan harapan yang selalu mengalami perkembangan atau dengan kata lain kedinamisan. Dengan adanya ilmu administrasi dalam era globalisasi dilakukan secara rasional, efektif dan efesien dengan memperhatikan perubahan, memperkuat moral dan etika kerja, tujuan yang telah ditetapkan, dan penyesuaian terhadap teknologi. Konsep dasar administrasi pancasila merupakan ciri khas bagi bangsa Indonesia, dimana masyarakatnya harus menghayati, memahami dan bahkan dijadikan pandangan hidup untuk aktivitas sehari-hari. Manusia juga mempunyai kaitannya dalam administrasi dimana kreativitas dan imajinasinya sangat diperlukan, manusia dalam organisasi, manusia juga sebagai pengendalian organisasi.

2.8. Fungsi Administrasi Pembangunan
Nigro dan Nigro (1992) mengemukakan bahwa mengenai fungsi-fungsi administrasi pembangunan dapat dilihat dari fungsi-fungsi administrasi yang dikemukakan oleh Fayol yaitu Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, dan Controlling. Pendapat Gulick tentang adanya 7 fungsi administratif yang terkenal dengan akronim POSDCORB, yaitu:
1.      Planning (perencanaan), yaitu mengembangkan adanya garis-garis besar kegiatan yang dilakukan dan mengembangkan metode-metode pelaksanaannya untuk mencapai tujuan organisasi.
2.      Organizing (pengorganisasian), yaitu mengembangkan struktur formal dari wewenang berdasarkan pengelompokkan kerja (misalnya departemen, biro, dinas dll) yang perlu dikoordinasikan
3.      Staffing, yang meliputi keseluruhan fungsi kepegawaian: merekrut dan melatih staff serta memelihara kondisi-kondisi kerja yang menyenangkan
4.      Directing (pengarahan), yang meliputi tugas memimpin organisasi dengan membuat keputusan-keputusan dan mengimpllementasikannya melalui kebijakan-kebijakan prosedur
5.      Coordinating (pengkoodinasian), yang meliputi tugas-tugas mengintegrasikan dan menyelaraskan berbagai macam unit (bagian) yang saling berkaitan.
6.      Reporting (pelaporan) yang merupakan proses dan teknik untuk memberikan informasi tentang pekerjaan yang telah dan sedang dilaksanakan (misalnya koleksi data dan manajemen informasi)
7.      Budgeting (pengganggaran) yang meliputi tugas-tugas perencanaan fiscal, accounting dan pengendalian.
Tiga fungsi dasar administrasi Negara adalah sebagai berikut:
1.      Formulasi/perumusan kebijaksanaan:
a.       Kebijaksanaan tergantung dari analisa yang baik atas keadaan-keadaan nyata yang ada;
b.      Perumusan kebijaksanaan juga harus meliputi usaha untuk memproyeksir kenyataan-kenyataan sekarang dalam keadaan-keadaan nanti/masa depan, dengan cara melakukan perkiraan (forecast) dari perkembangan yang mungkin terjadi dan dalam penyusunan berbagai alternative langkah kegiatn yang mungkin dilalui;
c.       Supaya suatu program strategi dan teknik kegiatan-kegiatan yang berdasar a dan b dapat disusun; dan
d.      Rangkaian terakhir adalah pengambilan keputusan (decision making)
2.      Pengaturan/pengendalian unsur-unsur administrasi:
a.       Struktuk (Organisasi),
b.      Keuangan,
c.       Kepegawaian, dan
d.      Sarana-sarana lain. Tugas administrasi ialah mendapatkan, menggunakan, mengendalikan keempat elemen administrasi tersebut di atas.
3.      Penggunaan dinamika administrasi
Kegiatan-kegiatan lain yang perlu dilakukan tidak saja bagi realisasi tujuan/kebijaksanaan yang telah dirumuskan, tetapi juga untuk pengendalian atau pengurusan dari pada unsur-unsur administrasi.
4.      Unsur dinamik administrasi ini meliputi:
a.       Pimpinan,
b.      Koodinasi,
c.       Pengawasan, dan
d.      Komunikasi

2.9. Ciri Administrasi Pembangunan
Menurut Heady (1995) untuk kepentingan kajian mengenai pembangunan administrasi ada baiknya dipelajari gambaran wajah (features) administrasi yang bersifat umum (common) di negara berkembang. Heady menunjukkan ada lima ciri administrasi yang indikasinya ditemukan secara umum dibanyak negara berkembang:
1.      Pertama, pola dasar (basic pattern) administrasi public atau administrasi negara bersifat jiplakan (imitative) dari pada asli (indigenous).
2.      Kedua, birokrasi di negara berkembang kekurangan ( deficient) sumber daya manusia terampil untuk menyelengarakan pembangunan.
3.      Ketiga, birokrasi lebih berorientasi kepada hal-hal lain dari pada mengarah kepada yang benar-benar menghasilkan (production directed). Dengan kata lain, birokrat lebih berusaha mewujudkan tujuan pribadinya dibanding pencapaian sasaran-sasaran program.  Dari sifat seperti ini lahir nepotisme, penyalahgunaan kewenangan, korupsi, dan berbagai penyakit birokrasi, yang menyebabkan aparat birokrasi di negara berkembang pada umumnya memiliki kredibilitas yang rendah, dan dianggap tidak mengenal etika.
4.      Keempat, adanya kesenjangan yang lebar antara apa yang dinyatakan atau yang hendak ditampilkan dengan kenyataan (discrepancy between form and reality).
5.      Kelima, birokrasi dinegara berkembang acap kali bersifat otonomon, artinya lepas dari proses politik dan pengawasan masyarakat.
Ciri-ciri administrasi pembangunan yaitu : (Bintoro, 1974)
1.      Lebih memberikan perhatian terhadap lingkungan masyarakat yang berbeda-beda, terutama bagi lingkungan masyarakat negara-negara berkembag.
2.      Administrasi pembangunan mempunyai peran aktif dan berkepintingan terhadap tujuan-tujuan pembangunan, baik dalam perumusan kebijaksanaannya maupun dalam pelaksanaannya yang efektif. Bahkan administrasi ikut serta mempengaruhi tujuan-tujuan pembangunan masyarakat dan menunjang pencapaian tujuan-tujuan social, ekonomi dan lain-lain yang dirumuskan kebijaksanaannya melalui proses politik.
3.      Justru berorientasi kepada usaha-usaha yang mendorong perubahan-perubahan ke arah keadaan yang dianggap lebih baik untuk suatu masyarakat dimasa depan. Berorientasi masa depan.
4.      Lebih berorientasi terhadap pelaksanaan tugas-tugas pembangunan dari pemerintah. Dalam hal ini adalah kemampuan untuk meerumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan pembangunannya yang efektif seperti telah disebutkan terhadulu, yang terakhir juga dapat disebutkan sebagai kemampuan dan pengendalian instrument-instrumen bagi pencapaian tujuan-tujuan pembangunan
5.      Administrasi pembangunan harus mengaitkan diri dengan substansi perumusan kebijaksanaan dan pelaksanaan tujuan-tujuan pembangunan diberbagai bidang yaitu ekonomi, social, budaya dan lain-lain. Dengan perkataan lain administrasi dari kebijaksanaan da nisi program-program pembangunan.
6.      Dalam administrasi pembangunan administrator dalam aparatur pemerintah juga bisa merupakan penggerak perubahan.
7.      Lebih berpendekatan lingkungan, berorientasi pada kegiatan, dan bersifat pemecahan masalah.
Dua ciri utama yang membedakan dan dianggap paling penting dan menunjukkan lebih majunya pendekatan Administrasi Pembangunan adalah : (Bintoro, 1974)
1.      Ciri pokok pertama adalah orientasinya kepada usaha-usaha kea rah perubahan-perubahan keadaan yang dianggap lebih baik.
2.      Ciri pokok kedua, pendekatan Administrasi Pembangunan adalah bahwa perbaikan dan penyempurnaan administrasi dikaitkan dengan aspek perkembangan di bidang-bidang lain seperti ekonomi, social, politik dan lain-lain.
Beberapa ciri-ciri “pembedaan” administrasi Negara dan administrasi pembangunan :
Ciri administrasi Negara

Ciri adminstrasi Pembangunan
1.  Lebih banyak terkait dengan lingkungan masyarakat negara-negara maju
1. Lebih memberikan perhatian terhadap lingkungan masyarakat yang berbeda-beda, terutama bagi lingkungan masyarakat negara-negara baru berkembang.
2. Dalam ilmu administrasi negara terdapat kelompok yang cederung berpendapat turut berperannya administasi negara dalam proses perumusan kebijaksanaan, tapi peranan itu tetap masih kurang ditekankan. Bahkan ada yang menyebut administrasi negara bersikap netral terhadap tujuan-tujuan pembangunan/masyarakat.
2. Administrasi pembangunan mempunyai peran aktif dan berkepentingan (committed) terhadap tujuan-tujuan pembangunan, baik dalam perumusan kebijaksanaanya maupun dalam pelaksanaannya yang efektif. Bahkan administrasi ikut serta mempengaruhi tujuan-tujuan pembangunan masyarakat dan menunjang pencapaian tujuan-tujuan social, ekonomi, dan lain lain yang dirumuskan kebijaksanaanya melalui proses politik.
3. Lebih menekankan kepada pelaksanaan yang tertib/efisien dari unit-unit kegiatan pemerintahan pada waktu ini. Berorientasi masa kini.
3. Justru berorientasi kepada usaha-usaha yang mendorong perubahan-perubahan (inovasi) ke arah keadaan yang dianggap lebih baik untuk suatu masyarakat di masa depan. Berorientasi masa depan
4. Lebih menekankan kepada tugas-tugas umum (rutin) dalam rangka pelayanan masyarakat (public service) dan tertib pemerintahan (law and order). Administrasi negara lebih bersikap sebagai “balancing agent”.
4.  Lebih berorientasi kepada pelaksanaan tugas-tugas pembangunan (development function) dari pemerintah. Dalam hal ini adalah kemampuan untuk merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan pembagunan dan pelaksanaannya yang efektif seperti telah disebutkan terdahulu, yang terakhit juga dapat disebutkan sebagai kemampuan dan pengendalian instrument-instrumet bagi pencapaian tujuan-tujuan pembangunan. Administrasi pembangunan lebih bersikap seperti “development agent”
5. Sebagai akibat dari hal yang disebutkan di atas, maka administrasi negara lebih menengok kepada kerapihan aparatur administrasi itu sendiri.
5.  Administrasi pembangunan harus mengaitkan diri dengan substansi perumusan kebijaksaan tujuan-tujuan pembangunan diberbagai bidang yaitu ekonomi, social, budaya dan lain-lain. Dengan perkataan lain administrasi dari kebijaksanaan da nisi program-program pembangunan
6. Dalam administrasi negara seakan-akan ada kesan menempatkan administrator dalam aparatur pemerintah sekadar sebagai pelaksana.
6.  Dalam administrasi pembangunan administrator dalam aparatur pemerintah juga bisa merupakan penggerak perubahan (change agents)
7. Lebih berpendekatan legalistits (legalistic approach)
7.  Lebih berpendekatan lingkungan (ecological approach) berorientasi pada kegiatan (action oriented) dan bersifat pemecahan masalah (problem solving)


1.10. Ruang Lingkup Administrasi Pembangunan
Ruang lingkup ilmu administrasi pembangunan kesehatan meliputi :
1.   Penyusunan Organisasi
Organisasi disusun sebagai wadah untuk menghimpun usaha kerja sama pelayanan kesehatan. Terdapay penempatan wewenang, tugas dan tanggung jawab sebagai suatu kesatuan, termasuk dalam proses penyusunan organisasi maupun penentuan tujuan yang hendak dicapai.
2.   Fungsi Manajemen
Upaya tiap tingkatan level manajer sebagai suatu proses untuk menggerakkan pekerja dalam penyelesaikan kegiatan administasi sehingga tercapai tujuan yang telah ditetapkan.
3.   Fungsi Kepegawaian
Pengelolaan tenaga kesehatan untuk meningkatkan kompetisi dan kinerja sehingga tercapai pelayanan kesehatan yang optimal dan berkualitas. Manajemen sumber daya manusia kesehatan meliputi perencanaan, rekrutmen, seleksi, orientasi, penempatan, penilaian kinerja, diklat, pembinaan, mutasi, pemeliharaan, pemutusan hubungan kerja dan lain sebagainya.
4.   Fungsi keuangan
Pengelolaan administasi keuangan pelayanan kesehatan sehingga tercipta sistem keuangan yang akuntabel, transparan dan efisien. Administrasi keuangan mencakup budgeting, accounting, auditing, serta tindakan-tindakan lainnya dalam bidang keuangan.
5.   Fungsi Perlengkapan
Upaya pemenuhan dan pelayanan kebutuhan logistic baik jumlah, jenis dan kualitas untuk menunjang kelangsungan pelayanan kesehatan yang mandiri. Pada bidang ini berkembanglah pengetahuan admintrasi perlengkapan (supply administration).
6.   Fungsi Tata Usaha
Aktivitas mengumpulkan, mencatat, mengirim, mengolah atau menyimpan bahan-bahan keterangan (information).
7.   Tata Hubungan
Tata hubungan komunikasi informasi yang memungkinkan orang-orang saling bekerjasama dalam menyelasaikan pekerjaan dengan baik, dan saling melengkapi.
Ruang Lingkup Adminstrasi pembangunan : (Bintoro, 1974)
1.   Pertama, ruang lingkup adminstrasi pembagunan mempunya dua fungsi yaitu penyusunan kebijaksaan penyempurnaan adiministrasi negara. Dalam hal ini penyempurnaan organisasi, pembinaan lembaga yang diperlukan, kepegawaian, tata kerja dan pengurusan sarana-sarana adminstrasi lainnya. Fungsi lainnya adalah merumuskakn kebijaksanaan-kebijaksanaan dan program-program pembangunan (diberbagai bidang) serta pelaksanaannya secara efektif.
2.   Kedua, admininstrasi untuk pembangunan ini dapat pula dibagi dalam dua subfungsi. Pertama adalah perumusan kebijaksanaan permbangunan. Kedua adalah pelaksanaan secara efektif. Mengenai soal yang pertama, beberapa hal dapat dikemukakan disini.
Ruang Lingkup Administrasi Pembangunan
1. Penyempurnaan Administrasi Negara.
a.    Kepemimpinan, koordinasi, pengawasan.
b.   Administrasi fungsional kepegawain, keuangan, sarana-sarana lain dan kelembagaan dalam arti sempit.
2.   Penyempurnaan administrasi perencanaan dan pelaksanaan Pembangunan (The Administration of Development)
a. Proses perumusan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan program-program pembangunan sering tercemin dalam suatu rencana pembangunan atau suatu kerangka kebijaksanaan yang konsisten (dalam proses administrasi maupun proses politik).
            b. Tata pelaksanaanya secara efektif
Salah satu fungsi lain yang penting dalam administrasi pembangunan ialah membangun partisipasi masyarakat.
Apabila sudah diuraikan tentang ciri-ciri utam dan berbagai perumusan mengenai administrasi pembangunan, maka sekarang ingin digambarkan mengenai ruang lingkup administrasi pembangunan :
1.      Pertama, ruang lingkup administrasi pembangunan mempunyai dua fungsi yaitu penyusunan kebijaksanaan penyempurnaan administrasi pembangunan kesehatan. Dalam hal ini usaha penyempurnaan organisasi, pembinaan lembaga yang diperlukan, kepegawaian, tata kerja dan pengurusan sarana-sarana administrasi lainnya. Ini disebut sebagai the development of administration. Fungsi lainnya adalah merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan program-program pembangunan (diberbagai bidang) serta pelaksanaannya secara efektif. Ini disebut juga sebagai the administration of development.
2.      Kedua, administrasi untuk pembangunan ini dapat pula dibagi dalam dua sub fungsi. Pertama adalah perumusan kebijaksanaan pembangunan. Kedua adalah pelaksanaan secara efektif.

2.11. Kebijakan Pembangunan Kesehatan
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan dan melandaskan pada memperhatikan kebijakan umum yang dikelompokkan sebagai berikut:
1.      Peningkatan Kerjasama Lintas Sektor.
Untuk optimalisasi hasil pembangunan berwawasan kesehatan, kerjasama lintas sektor merupakan hal yang utama dan karena itu perlu digalang serta dimantapkan secara seksama. Sosialisasi masalah-masalah kesehatan pada sektor lain perlu dilakukan secara intensif dan berkala. Kerjasama lintas sektor harus mencakup pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan penilaian serta melandaskan dengan seksama pada dasar-dasar pembangunan kesehatan.
2.      Penigkatan perilaku, Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan Swasta.
Masyarakat dan swata perlu berperan aktif dalam penyelenggaraan upaya kesehatan. Dalam kaitan ini perilaku hidup masyarakat sejak usia dini perlu ditingkatkan melalui berbagai kegiatan penyuluhan dan pendidikan kesehatan, sehingga menjadi bagian dari norma hidup dan budaya masyarakat dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Peran masyarakat dalam pembangunan kesehatan terutama melalui penerapan konsep pembangunan kesehatan masyarakat tetap didorong bahkan dikembangkan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan serta keseimbangan upaya kesehatan.
3.      Peningkatan Kesehatan Lingkungan.
Kesehatan lingkungan perlu diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, yaitu keadaan lingkungan yang bebas dari resiko yang membahayakan kesehatan dan keselamatan hidup manusia. Upaya ini perlu untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup dan meningkatkan kemauan dan kemampuan pemerintah dan masyarakat dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan berwawasan kesehatan.
       Kesehatan lingkungan pemukiman, tempat kerja dan tempat-tempat umum serta tempat periwisata ditingkatkan melalui penyediaan serta pengawasan mutu air yang memenuhi persyaratan terutama perpipaan, penerbitan tempat pembuangan sampah, penyediaan sarana pembangunan limbah serta berbagai sarana sanitasi lingkungan lainnya. Kualitas air, udara dan tanah ditingkatkan untuk menjamin hidup sehat dan produktif sehingga masyarakat terhindar dari keadaan yang dapat menimbulkan bahaya kesehatan. Untuk itu diprlukan peningkatan dan perbaikan berbagai peraturan perundang-undangan, pendidikan lingkungan sehat sejak dini usia muda serta pembakuan standar lingkungan.
4.      Peningkatan Upaya Kesehatanya.
Penyelenggaraan upaya kesehatan dilakuakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan, melalui upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pennyembuhan penyakit dan pemuluhan kesehatan serta upaya khusus melalui pelayanan kemanusiaan dan darurat atau kritis. Selanjutnya, pemerataan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan perlu terus –menerus diupayakan.
       Dalam rangka mempertahankan status kesehatan masyarakat selama kritis ekonomi, upaya kesehatan diproriataskan untuk mengatasi dampak kritis disamping tetap mempertahankan peningkatan pembangunan kesehatan. Perhatikan khusus dalam mengatasi dapak kritis diberikan kepada kelompok berisiko dari keluarga-keluarga miskin agar derajat kesehatan tidak memburuk dan tetap hidup produktif. Pemerintah berttanggung jawab terhadap biaya pelayanan kesehatan untuk penduduk miskin.
       Setelah melewati krisis ekonomi, status kesehatan masyarakat diusahakan ditigkatkan melalui pencegahan dan panganguran mordibitas, mortalitas, dan kecacatan dalam masyarakat terutama pada bayi, anak balita, dan wanita hamil, melahirkan dan masa nifas, melalui upaya peningkatan (promosi) hidup sehat, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta pengobatan penyakit dan rehabilitas. Prioritas utama diberikan kepada penaggulangan penyakit menular dan wabah yang cenderung meningkat.
       Perhatian yang lebih besar diberikan untuk mewujudkan produktifitas kerja yang tinggi, melalui berbagai upaya pelayanan kesehatan kerja termasuk perbaikan gizi dan kebugaran jasmani tenaga kerja serta upaya kesehatan lain yang menyangkut kesehatan lingkungan kerja dan lingkungan pemukiman terutama bagi penduduk yang tinggal di daerah yang kumuh.
5.      Peningkatan Sumber Daya Kesehatan
Pengenbangan tenaga kesehatan harus menunjang seluruh upaya pembangunan kesehatan dan diarahkan untuk menciptakan tenaga kesehatan yang ahli dan terampil sesuai pengembangan ilmu dan teknologi, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berpegang teguh pada pengabdian bangsa dan negara dari etika profesi. Pengembangan tenaga kesehatan bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan atau daya guna tenaga dan penyediaan jumlah serta mutu tenaga kesehatan dari masyarakat dan pemerintah yang mampu melaksanakan pembangunan kesehatan. Dalam parencanaan tenaga kesehatan perlu diutamakan penentu kebutuhan tenaga di kabupaten dan kota juga keperluan tenaga berbagai negara di luar negeri dalam rangka globalisasi. Pengembangan karier tenaga kesehatan mesyarakat dan pemerintah perlu ditingkatkan dengan terarah dan seksama serta diserasikan secara bertahap.
       Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JK PM) yakni cara pelayanan kesehatan melelui penyebaran secara praupaya dikembangkan terus untuk menjamin tersekenggaranya pemeliharaan kesehatan yang lebih merata dan bermutu dengan harga yang terkendali. JKPM diselenggarakan sebagai upaya bersama antar masyarakat, swasta dan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan biaya pelayanan kesehatan yang terus meningkat. Tarif pelayanan kesehatan perlu disesuaikan atas dasar nilai jasa dan barang yang diterima oleh anggota masyarakat yang memperoleh pelayanan. Masyarakat yang tidak mampu akan dibantu melalui system JKPM yang disubsidi oleh pemerintah. Bersamaan dengan itu dikembangkan pula asuransi kesehatan sebagai pelengkap/ pendamping JKPM. Pengembangan asuransi kesehatan berada dibawah pembinaan pemerintah dan asosialisasi perasuransian. Secara bertahap puskesmas dan rumahsakit milik pemewrintah akan dikelolah secara swadana.
6.      Peningkatan Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan.
Kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan perlu makin ditingkatkan terutama melalui peningkatan secara strategis dalam kerjasama antara sektor kesehatan dan sektor lain yang yang terkait, dan antara berbagai program kesehatan serta antara para pelaku dalam pembangunan kesehatan sendiri. Manajemen upaya kesehatan yang terdiri dari perencanaan, pengerakan pelaksanaan, pengendalian, dan penilaian diselenggarakan secara sistematik untuk menjamin upaya kesehatan yang terpaduh dan menyeluruh. Manajemen tersebut didukung oleh sistem informasi ynag handal guna menghasilkan pengambilan kepetusan dan dan cara kerja yang efisien. Sistem informasi tersebut dikembangkan secara komprehensif diberbagai tingkat administrasi kesehatan sebagai bagian dari pengembangan administrasi mder. Organisasi Departemen Kesehatan perlu disesuaikan kembali dengan fungsi-fungsi : regulasi, perencanaan nasional, pembinaan dan pengawasan.
       Desentralisasi atas dasr prinsip otonomi ynag nyata, dinamis, serasi dan bertanggung jawab dipercepat melalui pelimpahan tanggung jawab pengelolaaan upaya kesehatan kepada daerah Dinas Kesehatan ditingkatkan terus kemampuan manajemennya sehingga dapat melaksanakan secara lebih bertanggung jawab dalam perencanaan, pembiayaan dan pelalsaan upaya kesehatan. Peningkatan kemampuan manajemen tersebut dilakukan melalui rangkaian pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan pembangunan kesehatan yang ada. Upaya tersebut pula didukung oleh tersedianya pembiayaan kesehatan yang memadai. Untuk itu perlu diupayakan peningkatan pendanaan kesehatan yang baik berasal dari anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional maupun dari anggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah.
7.      Peningkatan Ilmu Pengetahuan dan teknologi Kesehatan.
Penelitian dan pengembangan dibidang kesehatan akan terus dikembangkan secara terarah dan bertahap dalam rangka menunjang upaya kesehatan, utamanya untuk mendukung perumusan kebijaksanaan, membantu memecahkan masalah kesehatan dan mengatasi kendala dalam pelaksanaan program kesehatan. Penelitian dan pengembangan kesehatan akan terus dikembangkan melalui jaringan kemitraan dan didesentralisasikan sehingga menjadi bagian pentig dari pembangunan kesehatan daerah.
       Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi didorong untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, gizi, pendayagunaan obat dan pengembangan obat asli Indonesia, pemberatasan penyakit dan perbaikan lingkungan. Penelitian yang berkaitan dengan ekonomi kesehatan dikembangkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan pembiayaan kesehatan dari pemerintah dan swasta. Setra meningkatkan kontribusi pemerintah dalam pembiayaan kesehatan yang terbatas. Penelitian bidang sosial budaya dan perilaku sehat dilakukan untuk mengembangkan gaya hidup sehat dan mengurangi masalah kesehatan masyarakat yang ada.
8.      Peningkatan Lingkungan Sosial Budaya.
Selain berpengaruh positif, globalisasi juga menimbulkan perubahan lingkungan sosial dan budaya masyarakat yang dapat berpengaruh negatif terhadap pembangunan kesehatan. Untuk itu sangat diperlukan peningkatan ketahanan sosial dan budaya masyarakat melalui peningkatan sosioekonomi masyarakat, sehingga dapat mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dan sekaligus meminimalkan dampak negatif dari globalisasi.
       Administrasi pembangunan berkembang karena adanya kebutuhan di negara-negara yang sedang membangun untuk mengembangkan lembaga- lembaga dan pranata-pranata sosial, politik dan ekonominya, agar pembangunan dapat berhasil. Oleh karena itu, pada dasarnya administrasi pembangunan adalah bidang studi yang mempelajari sistem administrasi negara di negara yang sedang membangun serta upaya untuk meningkatkan kemampuannya. Dari sudut praktik, administrasi pembangunan merangkum dua kegiatan besar dalam satu pengertian, yakni administrasi dan pembangunan.Dalam telaahan administrasi pembangunan dibedakan adanya dua pengertian, yaitu administrasi bagi pembangunan dan pembangunan administrasi. Administrasi bagi pembangunan, dalam konteks ini digunakan pendekatan manajemen. Maka dapat dikatakan bahwa masalah administrasi bagi pembangunan adalah masalah manajemen pembangunan. Sedangkan untuk menerangkan pembangunan administrasi akan digunakan pendekatan organisasi.
       Dalam kerangka pembaharuan administrasi sebagai lanjutan dari pembangunan administrasi, yang pertama perlu menjadi perhatian adalah perubahan sikap birokrasi yang cukup mendasar sifatnya. Didalamnya terkandung berbagai unsur. Pertama, birokrasi harus dapat membangun partisipasi rakyat. Kedua, birokrasi hendaknya tidak cenderung berorientasi kepada yang kuat, tetapi harus lebih kepada yang lemah dan kurang berdaya. Ketiga, peran birokrasi harus bergeser dari mengendalikan menjadi mengarahkan, dan dari memberi menjadi memberdayakan. Keempat, mengembangkan keterbukaan dan kebertanggungjawaban. Pembaharuan memerlukan semangat yang tidak mudah patah. Semangat dan tekad diperlukan untuk mengatasi inersia birokrasi dan tantangan yang datang dari kalangan mereka yang akan dirugikan karena perubahan. Oleh karena itu, pembaharuan harus dilakukan secara sistematis dan terarah, didukung oleh political will yang kuat, konsisten, dan konsekuen. Tidak selalu harus segera menghasilkan perubahan besar, tetapi dapat secara bertahap, namun konsisten.
       Administrasi pembangunan pada dasarnya bersumber dari administrasi negara. Dengan demikian, kaidah umum administrasi negara berlaku pula pada administrasi pembangunan. Jadi, adanya sistem administrasi negara yang mampu menyelenggarakan pembangunan menjadi prasyarat bagi berhasilnya pembangunan. Di lain pihak, sistem pemerintahan di negara berkembang pada awal kemerdekaannya, umumnya menpunyai ciri-ciri sebagai berikut.
       Pada dasarnya, administrasi pembangunan adalah bidang studi yang mempelajari sistem administrasi negara di negara yang sedang membangun serta upaya untuk meningkatkan kemampuannya. Ini berarti dalam studi dan praktek adminstrasi pembangunan diperlukan adanya perhatian dan komitmen terhadap nilai-nilai yang mendasari dan perlu diwujudkan menjadi dasar etika birokrasi.





BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
  1. Administrasi pembangunan kesehatan adalah proses penyelenggaraan pembangunan kesehatan nasional yang di lakukan melalui penetapan tujuan penyusunan: oragnisasi, jenis pekerjaan sumber daya, pembagian kerja proses produksi, pengawasan pengendalian dan evaluasi tujuan untuk meningkatkan kesadaran.
  2. Tercapainya pembangunan di suatu negara bukan hanya tanggung jawab administrator pembangunan melainkan bersama semua elemen masyarakat dan pemerintah.
  3. Ruang lingkup ilmu administrasi pembangunan kesehatan meliputi : penyusunan organisasi, fungsi manajemen, fungsi kepegawaian, fungsi keuangan, fungsi perlengkapan, fungsi tata usaha, dan tata hubungan.

3.2 Saran
Sebaiknya ada kerjasama dalam kegiatan administrasi pembangunan kesehatan antara pemerintah dan masyarakat sehingga dalam pelaksanaan administrasi pembangunan kesehatan dapat berjalan dengan baik dalam upaya pembangunan di bidang kesehatan demi menciptakan kesejahteraan dalam kehidupan masyarakat tetapi juga untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.


DAFTAR PUSTAKA

http://www.geocities.ws/mas_tri/adm_pemb.PDF (diakses pada 03 September 2017 pukul 14:30)
Suhadi, SKM, M.Kes, 2015, “Administrasi Pembangunan Kesehatan”, Jakarta : Trans Info Media 

www.medkes.net
www.fkmunsrat.ac.id


Komentar

Postingan populer dari blog ini